Ini masuk bulan ke lima saya sebagai dokter muda. dan semuanya masih seperti dulu. Ada banyak sekali hal menakjubkan yang sampai berulang kali bikin terharu. Hal-hal menakjubkan yang bikin makin sadar, kalau Allah memang benar-benar Maha Pendengar, Maha Penyayang.
dan Dia selalu ada, dekat.. sangat dekat.
*
Pagi itu, tidak jauh berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya.
Di ruangan poli, ada dua dokter muda, ngobrol ringan seperti biasanya.
"Allah baik banget ya. Pas pengen nolong sungsang, pasien sungsang dateng. Pas pengen vakum, pasien vakum dateng. Padahal pengennya baru dalem hati."
"Sudah dapet vakum?"
"Pernah asisten aja. Ikut narik. Ndak pernah sendiri +_+.
Eh, itu mau ada kuret ya?"
"Iya kayaknya. Pasien dari nifas."
"Pengen ikut."
"Ikut gih sana."
"Tapi kan lagi dinas di poli. Ndak enak mau ijin."
"Ya udah, lain kali aja."
"..."
".."
Lagi asik-asik ngobrol, pintu kebuka, ternyata ada pasien ab.inkomplit. dan yep! kuret saat itu juga.
Sehabis kuret, ngobrol-ngobrol lagi, nyelup sama ibu-ibu bidan di poli.
"Bu, kalau masang pesarium buat pasien yang prolaps uteri bisa langsung di sini ya?"
"Iya, di sini, Mbak. ..... ..... .."
"Wah, saya belum pernah ketemu kasusnya, Bu +_+"
lagi dan lagi, ngobrolnya kepangkas sama pintu kaca poli yang kebuka. dan ternyata..
yep, pasien prolaps uteri!
"Wah, langsung datang pasiennya, Mbak. Kayaknya malaikat denger obrolan kita tadi.
Langsung dibawakan ke sini pasiennya."
"Hehe. Iya, Bu. Malaikatnya baik ya :')"
dan menjelang dzuhur poli tutup.
Hari itu, DM yang giliran jaga kemudian berubah kostum kuning mentereng, "baju jaga."
Baru dateng ke VK, langsung disodorin status pasien pro vakum, dan yap, supervisor acc, siang itu akhirnya dikasi vakum sendiri.
-Speechless-
*
No Response to "Pasien dari Langit"
Post a Comment