2 comments

Es Krim Cokelat Obat Batuk Antitusif

Published on Sunday, 17 June 2012 in , ,


Es krim cokelat. Saya rasa sebagian besar orang suka es krim. Sebagian besar orang juga suka cokelat, dan saya sangat suka es krim cokelat! Tapi saya nggak nolak kok kalo ditawarin rasa lain. Haha.. Bagi sebagian orang, mungkin es krim cokelat itu yaa sekedar es krim cokelat. Tapi bagi saya, es krim cokelat itu istimewa.
Ada banyak cerita tentang es krim cokelat dalam sejarah hidup saya di FK. Es krim cokelat itu adalah salah satu penguat persaudaraan saya dengan ketiga sahabat saya saat-saat tahun pertama kuliah. Makan es krim cokelat (kadang nyoba rasa lain juga sih, hehe) jadi rutinitas kami tiap jumat malam dulunya. Setelah melewati satu minggu belajar di kampus, jumat malam adalah waktu yang pas buat diskusi tentang kuliah, "diskusi manis sambil makan es krim cokelat". Awalnya sih nggak ada masalah, meskipun ketiga sahabat saya punya riwayat asma dan rinitis alergi. Tapi lama kelamaan, rutinitas makan es krim cokelat itu mulai jarang banget kami lakukan. Hmm.. waktu itu, masalahnya salah satu sahabat saya lagi agak kambuh-kambuhan asmanya. Jadi agak takut makan yang dingin dingin. Lha, masa iya sih es krim bisa bikin asma kambuh! Saya waktu itu sampai searching beberapa jurnal tentang itu. Tentang dinginnya es krim, tentang asma, tentang cokelat dan kaitan di antaranya. Hahaha! Ternyata ketemu jurnal-jurnal yang bikin senyum-senyum sendiri awalnya. Memang nggak ketemu kaitan antara cokelat yang nyerempet ke asma. Tapi, ketemunya malah jurnal tentang cokelat yang nyerempet ke batuk. Ih waw, saya baru tahu saat itu kalau ternyata di dalam cokelat ada teobromin yang bisa neken refleks batuk, dan tentang dingin, dia bisa jadi pain killer buat orang yang lagi nyeri tenggorokan. Nah, kebetulan waktu itu dempetan waktunya sama pengajuan proposal PKM Dikti. Ya udah, iseng-iseng ikutan aja. Akhirnya, jadilah kami satu kelompok dengan judul, "Es Krim Cokelat sebagai Obat Batuk Antitusif".

Ting tong ting tong. Kami nggak gaul soal kegiatan-kegiatan seperti PKM dan sejenisnya. Itu baru pertama kalinya buat sahabat-sahabat saya ikutan ngajuin proposal. Jadi, agak bingung juga. Yah, lumayan kacau bisa dibilang. Sampai-sampai kami nggak tahu kapan proposalnya harus dikumpulin. Ya udah, jadinya nyante-nyante aja. Eh, tiba-tiba ada kabar mendadak harus ngumpulin proposal kalo nggak salah 2 hari lagi saat itu. Ya iyalah saya kelabakan, secara baca panduan PKM aja nggak pernah. Hahahah! dan parahnya, Aluh sama Wawan (sahabat saya) lagi sibuk jadi panitia Muktamar AIPKI di Senggigi, daaan Dimas (sahabat saya yang satunya) lagi ndaki ke Rinjani. Artinya, saat itu saya kelabakan sendiri di Mataram yang sepi ini. Horror banget rasanya!
Biar cuma iseng tapi kan udah dikasih pembimbing pula sama kampus. Ih, malu banget kalau sampai akhirnya nggak ngumpulin proposal. Hhhhhhhhhhhhhih. Tapi singkat cerita waktu itu bisa ngumpulin juga akhirnya, daaan kami lolos pendanaan! Tapi waktu mau penelitian, persiapannya agak ribet. Ada beberapa alat dan bahan yang nggak ada di Mataram. Akhirnya, waktu itu kami ke Malang buat nyari di Surabaya (Hehe, kalimat ini agak aneh, bukan untuk dipahami). Tapi yang jelas, itu jadi perjalanan pertama kami ke luar pulau berempat. *Terimakasih buat adik kami, Mega yang selalu setia menampung kami di Malang, juga menemani perjalanan kami sampai saat ini :')

Yang bikin terharu itu saat mendekati hari-hari monev. Saat itu, dengan semua persiapan yang ada, waktu pelaksanaan penelitian mentok paling cepet bisanya di saat saya sama Dimas ke luar kota. Saat itu, saya ke Jepang dan di waktu yang bersamaan Dimas ke Jakarta. Parahnya, pembimbing kami prajabatan sejak pelaksanaan sampai monev.

Walaupun awalnya iseng, tapi lolos pendanaan bikin saya sayang banget sama penelitian itu. Rasanya beraaaaat banget, saya harus absen saat penelitian berjalan. Itu yang akhirnya buat kami mati-matian melakukan persiapan penelitian sebelum pergi, mulai dari pembuatan es krim sampai perlengkapan penelitian lainnya yang lumayan bikin capek luar biasa.

Endingnya, penelitian berjalan lancar dengan bantuan dari saudara-saudara seangkatan saya tercinta "NUCLEUS", adik-adik tingkat saya, dosen saya, tentunya dengan perjuangan luar biasa Wawan, Aluh dengan support yang nggak kalah luar biasanya dari saudara kami, "Mega, Wais dan Mbak Nisa". Saya nggak tahu gimana persisnya apa yang terjadi saat penelitian. Tapi sepulang dari Jepang, saya benar-benar terharu lihat foto mereka saat penelitian.
Akhirnya, kekuatan persaudaraan yang bikin es krim cokelat itu nggak sekedar es krim cokelat biasa. Kuatnya persaudaraan yang bikin es krim cokelat itu akhirnya bisa membawa kami ke PIMNAS Juli nanti di Jogja (InsyaAllah).

Yang nggak kalah bikin saya terharu itu waktu ketemu pembimbing, beliau bilang,

"Saya salut sama kekompakan kalian. Yang satu ke Jepang. Yang satu ke Jakarta. Tapi, penelitiannya bisa tetap berjalan lancar. Tetap kompak ya!"
 
Saya nggak tahu mau bilang apa. Tulisan ini tidak bisa mewakili apa yang saya rasakan saat ini. Hahah! Saya speechless. Panjang lebarnya tulisan ini sebenarnya intinya cuma satu, "Saya bersyukur banget, Allah menganugerahi saya dengan saudara-saudara sebaik mereka".

Makasih teman-teman. Saya sayang kalian.. We'll  do our best. Bismillah.

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

2 Response to Es Krim Cokelat Obat Batuk Antitusif

23 June 2012 at 14:23

Met... Coba lihat di Alexa.com, blog kamu terdekteksi di pemeringkatan blog Internasional, selamat ya...
Artinya yang baca blog kamu itu banyak...
Keep Sharing... Keep Blogging...

23 June 2012 at 14:42

waaaa.... thanks infonya ya bih, aku baru tw..
sebelumnya aku nggak pernah peratiin visitornya berapa..