0 comments

Terbit

Published on Thursday, 10 March 2016 in

Maret yang berbeda,  2016

Halo, apa kabar?
Tak ada yang berubah, aku selalu berharap kau selalu dalam pelukan kasih sayang Tuhan. Tidak, tidak.. aku berdoa untuk setiap orang. Bukankah doa untuk orang lain pada akhirnya akan membuat para malaikat penjaga juga mendoakan hal yang sama untuk kita sendiri?
Aku.. kabarku jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Kau tahu, saat ini aku tak lagi ke pantai saat matahari pergi. Hampir tak pernah lagi.
Tapi, sekarang aku terbiasa menunggu matahari datang. Fajar pada kenyataannya lebih indah dari senja, iya kan?
Itu jadi bagian dari kebiasaan baruku saat ini.
Aku terbiasa membaca pagi-pagi, sebelum terbit matahari. Aku duduk membaca menghadap barat di balkon. Saat menyadari matahari segera datang, aku berbalik ke timur. Sinar merah jingga menyirami tiap huruf yang aku baca, sinarnya berbaur dengan cahaya lampu.
Kau tahu, aku belum pernah sebahagia dan setenang saat-saat ini.
Tuhan menjebakku dalam jalan yang benar.
Ia membuatku mengerti dan melakukan banyak hal yang sebelumnya sulit aku lakukan.
Aku diajari bagaimana caranya bahagia karena orang lain.
Aku diajari bagaimana menjadi bahagia dengan memaafkan.
Aku diajari bagaimana menjadi bahagia dengan mendoakan.
Mendoakan itu begitu sederhana, (tapi... )
Dalam sekejap, tiap yang tak baik di hati pupus seketika.
Kalau tidak percaya, silahkan kamu juga mencobanya..
Doakan setiap orang yang pernah membuatmu kesal, pernah membuatmu marah, pernah membuatmu sedih..
Doakan yang terbaik untuk mereka..
Mereka?
Apa aku salah satunya?

Aku,
aku juga..
Aku selalu mendoakan yang terbaik..
untukmu, sebelum, juga setelah ini..
sebelum matahari pergi, setelah ia datang lagi..

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

No Response to "Terbit"